Gen
Ganda (Poligenik) pada Tumbuhan
Pewarisan
Warna Biji Gandum
Gen ganda pada tumbuhan misalnya terdapat
pada pewarisan warna biji gandum. Pada persilangan galur murni berbiji merah
dengan galur murni berbiji putih diperoleh F1 medium merah dengan menunjukkan
dominasi tidak sempurna. Tetapi jika menggunakan strain-strain dari berbagai
tanaman paretal yang berbeda diperoleh persilangan tanaman antar F1 yang
berasal dari strain-strain berneda menghasilkan rasio fenotif yang berbeda
diantara F2. Dari hal ini diharapkan rasio, 3 merah (dengan 1 merah dan 2 merah sedang) dan 1 putih yang menunjukkan
terlibatnya satu pasang alel. Namun dalam persilangan ini memprlihatkan 15:1.
Perbandingan ini memperlihatkan adanya 2 pasang gen yang bepilihan bebas.
Persilangan:
P R1R1R2R2
X r1r1r2r2
Merah putih
G R1R2 r1r2
F1 R1r1R2r2
Merah sedang
F2
|
R1R2
|
R1r2
|
R1R2
|
R1r2
|
R1R2
|
R1R1R2R2
Merah tua
|
R1R1R2r2
Merah tua sedang
|
R1r1R2R2
Merah tua sedang
|
R1r1R2r2
Merah sedang
|
R1r2
|
R1R1R2r2
Merah tua sedang
|
R1R1r2r2
Merah sedang
|
R1r1R2r2
Merah sedang
|
R1r1r2r2
Merah muda
|
r1R2
|
R1r1R2R2
Merah tua sedang
|
R1r1R2r2
Merah sedang
|
r1r1R1R1
Merah sedang
|
R1r1R2r2
Merah muda
|
r1r2
|
R1r1R2r2
Merah sedang
|
R1r1r2r2
Merah muda
|
r1r1R2r2
Merah muda
|
R1r1r2r2
Putih
|
Sifat-sifat tersebut tidak selalu
ditentukan oleh pasangan gen tunggal, dan ada sifat yang ditentukan oleh beberapa
pasang gen yang berbeda yang berinteraksi menghasilkan suatu fenotif tertentu.
Pada kasus pewarisan warna biji gandum interaksi tersebut berupa aditif,
artinya semakin banyak suatu tanaman mewarisi gen dominan, maka akan semakin
tua warnanya (bersifat akumulasi). Pada kasus seperti ini disebut pewarisan
poligenik dan melibatkan pewarisan cirri-ciri kuantitatif.
Panjang Bunga Tembakau (Nicotiana tabacum)
Saat menyilangkan tanaman tembakau dengan
dua sifat beda, yaitu yang pertama tanaman tembakau dengan bunga panjang dan
satunya tanaman tembakau dengan bunga pendek. Keturunan yang didapat pada F1
adalah intermediet, sedangkan F2 terdapat banyak variasi antara kedua tanaman
induknya. Sifat keturunan terlihat berderajat berdasarkan intensitas dari ekspresi
sifat itu.
Gen Ganda (Poligenik) Pada
Hewan
Jumlah Rigi Dermal
Susunan rigi pada
epidermis yang dikendalikan oleh poligen. Menurut Galton (1892)
mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah
triradius yang terdapat pada ujung jari yaitu:
1.
Arch,
tidak ada triradius. Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak ditemukan
pada populasi Bushman. Pada pola Arch, jumlah rigi adalah nol.
2.
Loop,
terdapat satu triradius. Merupakan pola yang paling banyak ditemukan baik pada
populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Loop dibedakan menjadi dua
yaitu,
Loop radial, jika pola sulurnya
terbuka ke arah ujung jari atau ke atas.
Loop ulnar, jika pola sulurnya
terbuka ke arah pangkal jari atau ke bawah.
3.
Wohrl,
terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada populasi Mongoloid, penduduk asli
Australia, dan Melanesia di Pasifik.
Dalam populasi rata-rata,
terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop 65 – 75%, dan pola Wohrl sebanyak 25
– 30%. Frekuensi pola sulur antara laki-laki dan perempuan juga berbeda. Jumlah
rigi rata-rata pada perempuan sebanyak 127, sedangkan laki-laki memiliki jumlah
yang lebih banyak yaitu sebanyak 144.
Pigmentasi Kulit manusia
Dikendalikan minimal 3 gen yang diwarisi secara terpisah, misal 3 gen
dengan alel kulit gelap (A,B,C) satu unit dapat menyumbang warna gelap pada
fenotif dan dominan terhadap yang lain (a,b,c). Orang dengan genotif AABBCC
memiliki kulit sangat gelap, sedangkan aabbcc memiliki kulit putih. Namun jika
AaBbCc akan memiliki kulit warna sedang. Karena memiliki efek kumulatif genotif
AaBbCc dan AABbcc akan memberikan kontribusi yang sama
Grafik Model
Sederhana Penurunan Sifat Poligenik Warna Kulit
.

Contoh lain:
Tekanan Darah
Sidik Jari
Daftar
Pustaka
Campbell. 2000. Biologi
edisi kelima-jilid 1. Jakarta:Erlangga
Dasar-dasar genetika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar