MAGNESIUM
Magnesium
merupakan kation terbanyak ke empat di dalam tubuh dan kation terbanyak kedua
di dalam intraseluler setelah potasium. Magnesium (Mg) mempunyai peranan
penting dalam struktur dan fungsi tubuh manusia. Magnesium sangat diperlukan
dalam tubuh terutama terlibat dalam lebih 300 reaksi metabolik esensial. Hal
tersebut diperlukan untuk metabolisme energi, penggunaan glukosa, sintesis
protein, sintesis dan pemecahan asam lemak, kontraksi otot, seluruh fungsi
ATPase, hampir seluruh reaksi hormonal dan menjaga keseimbangan ionik seluler.
Magnesium merupakan molekul yang berfungsi sebagai
koenzim dalam sintesis protein dan sebagai aktivator enzim dalam metabolisme karbohidrat sehingga sangat
berperan dalam proses pertumbuhan sel dan pemeliharaan jaringan. Magnesium
bersama-sama dengan hormon kortison mengatur kandungan P dalam darah dan
berperan mengatur gerakan otot. Magnesium
diperlukan untuk fungsi pompa Na/K-ATPase. Defisiensi magnesium menyebabkan
peningkatan sodium intraseluler dan potasium banyak ke luar dan masuk ke
ekstraseluler. Hal tersebut mengakibatkan sel mengalami hypokalaemia dimana
hanya dapat ditangani dengan pemberian magnesium.
Selanjutnya
magnesium juga mempengaruhi homeostasis kalsium dalam dua mekanisme. Pertama,
sebagian kalsium channel bergantung pada magnesium. Ketika konsentrasi
magnesium intraseluler tinggi, kalsium ditranspor ke dalam sel dan dari
retikulum sarcoplasmic dihambat. Dalam defisiensi magnesium kebalikan terjadi
dan akibatnya konsentrasi intraseluler kalsium meningkat. Kedua, magnesium
diperlukan untuk pelepasan dan aksi hormon paratiroid.
PERANAN MAGNESIUM PADA
SINTESIS DNA
Pada konsentrasi yang berhubungan dengan
kondisi fisiologis, magnesium tidak bersifat genotoxic, tetapi lebih banyak
diperlukan untuk menjaga stabilitas genomic. Telah diketahui kestabilan genomic
mempengaruhi struktur DNA dan kromatin. Berhubungan dengan hal tersebut,
magnesium merupakan kofaktor penting dalam seluruh sistem enzimatik yang
terlibat dalam proses pembentukan DNA. Sebagian besar studi tentang replikasi
DNA, magnesium berperan penting secara spesifik untuk ketepatan sintesis DNA.
Selanjutnya sebagai kofaktor yang esensial, magnesium mempunyai fungsi untuk
perbaikan pemotongan nukleotida apabila terjadi kerusakan DNA oleh lingkugan
mutagen, proses endogenous, dan replikasi DNA.
Metabolisme karbohidrat dan lemak untuk
menghasilkan energi diatur sejumlah reaksi kimia yang memerlukan magnesium.
Magnesium diatur oleh adenosin triphosphat (ATP) pada sintesis protein di dalam
mitokondria. ATP merupakan molekul yang menyedikan energi hampir pada seluruh
proses 3 metabolik terutama sebagai kompleks dengan magnesium (MgATP).
Magnesium mengatur sejumlah tahapan selama sintesis asam nukleat (DNA dan RNA)
dan protein). Sejumlah enzim ikut serta dalam sintesis karbohidrat dan lemak
yang membutuhkan magnesium untuk mengaktifkannya. Glutation, merupakan antioksidan
penting yang membutuhkan magnesium untuk sintesisnya. Magnesium mempunyai
peranan penting pada struktur tulang, membran sel dan kromosom.
PERANAN MAGNESIUM PADA
SINTESIS PROTEIN
Ribosom sangat membutuhkan ion Mg 2+. Ribosom
sel prokariota, bila berada di dalam larutan dengan kadar Mg2+
rendah misalnya 0,2 mm akan mengalami tersepai (terdisosiasi) menjadi 2 sub
unit yang berbeda ukuran maupun koefisien sedimentasinya. Sub unit besar
memiliki koefisien sedimentasi 50S, sedangkan pada yang kecil koefisien
sedimentasinya 30S.
Ribosom pada sitoplasma sel eukariotik yang mempunyai koefisien
sedimentasi 80S yang tersusun dari sub unit masing – masing koefisien
sedimentas 40S dan 60S. sedangkan pada sel prokariot adalah 70S. dan dibentuk
oleh sub unit 30S dan 50S. ribosom yang lengkap, yang dibentuk oleh sub unit –
unitnya yang disebut monomer. Kadar protein pada ribosom dari ke dua
sumber prokariot dan eukariot hampir sama yaitu sekitar 30 – 45 % (berat), dan
sisa nya berupa RNA. Perbedaaan antara keduanya terletak pada komponen protein
dan RNA Spesifik yang tidak mengandung karbohidrat dan lipid. Ion Mg yang
berfungsi untuk mempertahan struktur ribosom. Penguraian menjadi sub unit –
unit terjadi bila Mg++ dikeluarkan. Sehingga apabila konsentrasi ion
Mg sangat rendah, maka kedua sub unit ribosom tidak bisa bergabung dan ribosom
tidak berfungsi dengan baik. Hal ini jelas akan berpengaruh pada sintesis
protein. Tempat yang tepat untuk Mg++ ini belum diketahui pasti
mungkin berinteraksi dengan ion fosfat yang terionisasi RNA sub unit.
Daftar Pustaka
Anonim,
2012.Pentingkah Magnesium Agar Badan
Menjadi Sehat. Diakses melalui http://www.infoasuransi.net/
Anonim,
2011. Fungsi Magnesium Bagi Tubuh.
Diakses melalui http://fkmusm.wordpress.com/2011/10/12/fungsi-natrium-bagi-manusia/
Hernawati. 2012. Peranan Magnesium Pada
Kesehatan Hewan dan Manusia. Diakses melalui http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19700331199702 -HERNAWATI/FILE_4.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar