Tulisan dalam buku “ The Biology of
Organisms” menyebutkan bahwa terdapat 3
kelompok primitive yang menjadi nenek moyang metazoa, yaitu Porifera, Coelenterata,
dan Plathyhelmintes. Porifera dinyatakan memiliki kekerabatan paling jauh
dibandingkan dengan Filum Coelenterata, dan Plathyhelmintes karena terdapatnya
flagella (choanoflagellata). Coelenterata memiliki tahapan planula yang
menunjukkan kemiripan dengan tipe alga primitive. Planula ini dibentuk oleh
adanya flagella non fotosintesis, kelompok Coelenterata ini masih dinyatakan
memiliki hubungan kekerabatan yang jauh.
Pandangan awal untuk menentukan moyang
metazoa tidak bisa dilihat dari makhluk uniseluler, namun timbulnya
multiseluler pada hewan dibangun oleh adanya proses selulerisasi dari beberapa multinukleat makhluk uniseluler.
Hal ini mengarahkan Plathyhelmintes
(Acoela) sebagai organisme sinsisial (kecuali gametnya), seluruh organ dewasanya
terdiri dari sitoplasma yang banyak dengan memiliki banyak nucleus. Teori
selulerisasi ini lemah oleh fakta bahwa plathyhelmintes mengalami pembelahan
normal selama perkembangannya kemudian kehilangan bentuk selnya.
Tulisan lain dari buku “Analysis of
Vertebrate Sructure Third Edition” mengemukakan bahwa asal usul vertebrata
berasal dari insekta, arthropoda, annelida, dan molusca, namun seiring dengan
perkembangan teori, zoologis lebih mengacu bahwa vertebrata lebih dekat
kekerabatannya dengan chepalochordata dari pada urochordata. Dan chordate lebih
dekat kekerabatannya dengan echinodermata, dibandingkan hemichordata.
![]() |
Tidak
diketahui kenapa echinodermata menjadi moyang chordata, dengan memiliki simetri
radial, system saluran air, cincin saraf serta modifikasi selom, namun satu
ciri yang mengacu adalah simetri tubuh bilateral pada larvanya. Larva
echinodermata menyerupai larva dari chordate sederhana. Hal yang sama bahwa
urochordata dewasa ternyata jauh lebih dekat sebagai nenek moyang. Salah
satunya hanya kehilangan notocoord, nerve cord, selom, dan adanya ciri nonchord
seperti tunik, atrium, dan sifon. Amphioxus adalah yang pertama dipandang memungkinkan
sebagai moyang. Vertebrata pertama kemungkinan menyaring makanan kemudian menjadi
predator yang dapat bergerak dengan kepala yang relative komplek. Fosil
kelanjar kecil disebut sebagai conodonts (cone+tooth), yang pertama ditampilkan pada awal Cambrians,
hewan ini mewakili kekerabatan yang dekat dengan vertebrata.
Kedua
sumber tersebut sama-sama menyatakan bahwa chordata berevolusi dari
avertebrata, namun menurut Kuru (2006) dalam Harun Yahya mengatakan tidak ada keraguan bahwa chordata telah berevolusi dari avertebrata. Akan tetapi, ketiadaan
bentuk peralihan antara avertebrata dan chordata mengakibatkan orang mengajukan berbagai dugaan. Fosil dari
semua kelas ikan ditemukan dalam keadaan sempurna. Terdapat jutaan fosil
avertebrata dan jutaan fosil ikan, tetapi tidak ditemukan peralihan diantara
keduanya.
Tulisan pertama menyatakan bahwa chordata
berevolusi dari plathyhelmintes karena terdapat teori bahwa metazoa berasal
dari makhluk hidup uniseluler yang mengalami selulerisasi. Sedangkan
Plathyhelmintes sendiri sudah merupakan makhluk multiseluler. Saya kurang
sependapat bahwa vertebrata berevolusi dari plathyhelmintes, walaupun filum
tersebut memiliki ciri umum mendekati chordate seperti simetri tubuh bilateral
dan sudah memiliki 3 lapisan tubuh (triploblastik). Namun ciri lainnya lebih
menjauhkan filum ini dari vertebrata seperti tubuh berbentuk pita tanpa
segmen, tidak memiliki rongga tubuh
sebenarnya (aselomata), dan system saraf yang berupa tangga tali. Sedangkan
terdapat filum lain yang lebih mendekati pada vertebrata yaitu annelida yang
tubuhnya bersegmen sehingga mirip dengan ruas-ruas tulang belakang manusia.
Sedangkan tulisan kedua menyatakan bahwa
echinodermata menjadi moyang dari chordata, karena filum ini memiliki banyak
alasan yang mendukung antara lain; protein serum darah echinodermata sama
dengan chordate, protein otot echinodermata sama dengan cordata (kreatinin dan
arginin), larva hemochordata seperti larva echinodermata, pembentukan mesoderm
amphioxus seperti pada echinodermata.
Sumber Pustaka
Haryono,
Tjipto, dkk. 2009. Hand out Taksonomi Hewan II. Surabaya: FMIPA Jurusan Biologi
Hildebrand,
M. 1988. Analysis of Vertebrate Structure Third Edition. California: John Wiley
and Sons Inc
Telfer,
W.H dan Kennedy, D. 1965. The Biology of Organisms. California: Wiley
International Edition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar